BOILER KAPAL
Boiler (Ketel Uap) sebuah bejana yang tertutup yang tertutup
yang dapat merubah air tawar menjadi uap dengan tekanan tinggi ( 1 Bar atau 1
atm), dengan memanaskan air yang berada didalam boiler dengan memanfaatkan
gas-gas panas hasil pembakaran bahan bakar serta gas panas dari Exhaust Main
Engine (M/E).
Pada Kapal Besar pada umumnya memiliki Boiler(Ketel
Uap/Bantu). Fungsinya adalah untuk pemanasan dikapal, seperti pemanas bahan
bakar,ruangan,dapur serta untuk membantu proses menggerakan pesawat-pesawat bantu
pada kapal.
Fungsi Utama pada Boiler atau Ketel Uap adalah untuk
mengubah air menjadi uap (steam) dengan cara memanaskannya, dan menghasilkan
uap dengan tekanan yang diinginkan.
SYARAT SEBUAH BOILER DIATAS KAPAL
Berikut merupakan syarat-syarat yang harus dipenuhi :
ü
Uap harus dapat dibentuk dengan jumlah bahan
bakar yang serendah mungkin (Hemat)
ü
Tekanan uap tidak boleh berubah banyak. Pada
saat olah gerak atau manouver
ü
Susunan pengopakan bahan bakar harus didesain
sedemikian rupa sehingga bahan bakar dapat dibakar dengan sempurna
ü
Harus menghasilkan uap (steam) dengan kadar air
yang sangat rendah
ü
Suhu uap tidak boleh berubah banyak dan harus
dapat diatur dengan mudah
ü
Harus dapat menghasilkan uap dengan berat tertentu , tekanan lebih
besar dari 1 bar/1 atm dalam waktu tertentu
Cara Kerja Boiler
Cara kerjanya yaitu dengan cara memanaskan air yang berada
didalam pipa-pipa dengan memanfaatkan panas dari hasil pembakaran bahan bakar.
Pembakaran ini dilakukan secara otomatis oleh sistem boiler dan berlanjut didalam
ruang bakar dengan mengalirkan bahan bakar dan udara dari luar , atau bisa
memanfaatkan panas dari exhaust gas buang dari Main Engine (M/E)
Prinsip Kerja Boiler
Air tawar yang berada dalam cascade tank dipompa kedalam
boiler menggunakan feed pump , selanjutnya air umpan masuk kedalam ketel tapi
sebelumnya diberikan cairan kimia sesuai dosis yang dibutuhkan setelah air
didalam boiler sudah mencapai batas yang ditentukan maka selanjutnya terjadi
proses burning atau pembakaran.
Lalu air mengalami pemanasan didalam ketel uap , dan berubah
fasa menjadi steam yang bertekanan dan
siap dimanfaatkan. Setelah itu uap di gunakan ketiap-tiap permesinan bantu, uap
akan masuk ke kondensat untuk kemudian dirubah fasa menjadi air.
Setelah uap menjadi air kemudian diteruskan ke cascade tank
untuk dipompa kembali kedalam boiler.
Secara sederhana, prinsip kerja boiler adalah
memanaskan air hingga mencapai titik didihnya sehingga air berubah menjadi uap
(steam). Uap panas itulah yang digunakan untuk berbagai keperluan seperti untuk
pemanasan crude oil agar tidak membeku,menghasilkan steam dengan bertekanan
tinggi sesuai dengan kebutuhan dan lain-lain.
Jenis-jenis Boiler berdasarkan tipe pipa.
Pipa Air ( Water Tube)
Pada tipe ini , air berada di dalam pipa sedangkan gas panas
berada diluar pipa boiler. Pipa ini dapat beroprasi pada tekanan uap yang
sangat tinggi yaitu lebih dari 100 Bar. Proses pengapiannya sendiri pun terjadi
diluar pipa.
Didalam Pipa Air , air yang mengalir haurs dikondisikan
terhadap mineral/kandungan lainnya larut di dalam air tersebut. Hal ini
merupakan faktor utama yang harus selalu diperhatikan terhadap Boiler tipe ini.
Keuntungan Water Tube
ü
Tekanan operasi mencapai 100 Bar , hal itu
sangatlah tinggi
ü
Memiliki nilai efisiensi yang lebih tinggi dibandingkan
dengan fire tube
ü
Lebih mudah untuk melakukan pemeriksaan,
pembersihan dan perbaikan tungku
ü
Kapasitas steam relatif lebih besar mencapai 450
TPH
Kerugian Water Tube
ü
Konstruksi Water Tube boiler ini konstruksinya
lebih detail
ü
Penanganan air yang masuk kedalam sistem boiler
ini sensitif , sehingga perlu dijaga dan memerlukan komponen pendukung untuk
hal ini
ü
Membutuhkan area yang luas untuk konstruksinya ,
karena hal ini mampu menghasilkan tekanan steam yang lebih besar
ü
Investasi awal relative lebih mahal dibandingkan
dengan Fire Tube
Pipa Api (Fire Tube)
Pada boiler ini, api berada di dalam pipa, sedangkan air
berada di luar pipa, pada tipe ini boiler pipa api memiliki karakteristik
menghasilkan kapasitas dan tekanan steam yang relative rendah.
Cara Kerja : Proses pengapian yang terjadi didalam pipa,
kemudian panas yang dihasilkan dihantarkan langsung kedalam boiler yang berisi
air. Besar dan konstruksi boiler mempengaruhi kapasitas dan tekanan yang
dihasilkan boiler tersebut.
Keuntungan Fire Tube
ü
Bentuknya lebih compact dan portable
ü
Tidak membutuhkan setting khusus
ü
Untuk 1 HP boiler tidak memerlukan area yang
besar
ü
Investasi awal untuk boiler pipa api ( Fire Tube
) ini relatif lebih terjangkau (Hemat)
ü
Proses pemasangan mudah dan cepat (praktis)
Kerugian Fire Tube
ü
Tekanan operasi steam terbatas untuk tekanan 18
Bar
ü
Kapasitas Steamnya relatif lebih kecil (13,5
TPH)
ü
Banyak energi kalor yang terbuang langsung
menuju stack sehingga nilai efisiensinya berkurang (rendah)
ü
Tempat pembakarannya sulit dijangkau , sehingga
susah untuk dibersihkan.
Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan tipe pipa.
No. |
Tipe Boiler |
Keuntungan |
Kerugian |
1 |
Fire Tube |
Proses pemasangan
mudah dan cepat, Tidak membutuhkan setting khusus |
Tekanan operasi
steam terbatas untuk tekanan rendah 18 bar |
Investasi awal
boiler ini murah |
Kapasitas steam
relatif kecil (13.5 TPH) jika diabndingkan dengan water tube |
||
Bentuknya lebih
compact dan portable |
Tempat pembakarannya
sulit dijangkau untuk dibersihkan, diperbaiki, dan diperiksa kondisinya. |
||
Tidak membutuhkan
area yang besar untuk 1 HP boiler |
Nilai effisiensinya
rendah, karena banyak energi kalor yang terbuang langsung menuju stack |
||
2 |
Water Tube |
Kapasitas steam
besar sampai 450 TPH |
Proses konstruksi
lebih detail |
Tekanan operasi
mencapai 100 bar |
Investasi awal
relatif lebih mahal |
||
Nilai effisiensinya
relatif lebih tinggi dari fire tube boiler |
Penanganan air yang
masuk ke dalam boiler perlu dijaga, karena lebih sensitif untuk sistem ini,
perlu komponen pendukung untuk hal ini |
||
Tungku mudah
dijangkau untuk melakukan pemeriksaan, pembersihan, dan perbaikan. |
Karena mampu
menghasilkan kapasitas dan tekanan steam yang lebih besar, maka konstruksinya
dibutuhkan area yang luas |
Berdasarkan bahan bakar yang digunakan :
Solid Fuel
Tipe boiler bahan bakar padat memiliki
karakteristik : harga bahan baku pembakaran relatif lebih murah dibandingkan
dengan boiler yang menggunakan bahan bakar cair dan listrik. Nilai effisiensi
dari tipe ini lebih baik jika dibandingkan dengan boiler tipe listrik.
Cara kerja : pemanasan yang terjadi
akibat pembakaran antara percampuran bahan bakar padat (batu bara, baggase,
rejected product, sampah kota, kayu) dengan oksigen dan sumber panas.
Oil
Fuel
Tipe boiler bahan bakar cair memiliki
karakteristik : harga bahan baku pembakaran paling mahal dibandingkan dengan
semua tipe. Nilai effisiensi dari tipe ini lebih baik jika dbandingkan dengan
boiler bahan bakar padat dan listrik.
Cara kerja : pemanasan yang terjadi
akibat pembakaran antara percampuran bahan bakar cair (solar, IDO, residu,
kerosin) dengan oksigen dan sumber panas.
Gaseous
Fuel
Tipe boiler bahan bakar gas memiliki
karakteristik : harga bahan baku pembakaran paling murah dibandingkan dengan
semua tipe boiler. Nilai effisiensi dari tipe ini lebih baik jika dibandingkan
dengan semua tipe boiler berdasarkan bahan bakar.
Cara kerja : pembakaran yang terjadi
akibat percampuran bahan bakar gas (LNG) dengan oksigen dan sumber panas.
Electric
Tipe boiler listrik memiliki
karakteristik : harga bahan baku pemanasan relatif lebih murah dibandingkan
dengan boiler yang menggunakan bahan bakar cair. Nilai effisiensi dari tipe ini
paling rendah jika dbandingkan dengan semua tipe boiler berdasarkan bahan
bakarnya.
Cara kerja : pemanasan yang terjadi
akibat sumber listrik yang menyuplai sumber panas.
Berdasarkan kegunaan
boiler :
Power
Boiler
Tipe power boiler memiliki karakteristik : kegunaan
utamanya sebagai penghasil steam sebagai pembangkit listrik, dan sisa steamdigunakan
untuk menjalankan proses industri.
Cara kerja : steam yang dihasilkan boiler ini
menggunakan tipe water tube boiler, hasil steam yang dihasilkan memiliki
tekanan dan kapasitas yang besar, sehingga mampu memutar steam turbin dan
menghasilkan listrik dari generator.
Industrial
Boiler
Tipe industrial boiler memiliki karakteristik :
kegunaan utamanya sebagai penghasil steam atau air panas untuk menjalankan
proses industri dan sebagai tambahan pemanas.
Cara kerja : steam yang dihasilkan boiler ini dapat
menggunakan tipe water tube atau fire tube boiler, hasil steam yang dihasilkan
memiliki kapasitas yang besar dan tekanan yang sedang.
Commercial
Boiler
Tipe commercial boiler memiliki karakteristik :
kegunaan utamanya sebagai penghasil steam atau air panas sebagai pemanas dan
sebagai tambahan untuk menjalankan proses operasi komersial.
Cara kerja : steam yang dihasilkan boiler ini dapat
menggunakan tipe water tube atau fire tube boiler, hasil steam yang dihasilkan
memiliki kapasitas yang besar dan tekanan yang rendah.
Residential
Boiler
Tipe residential boiler memiliki karakteristik :
kegunaan utamanya sebagai penghasil steam atau air panas tekanan rendah yang
digunakan untuk perumahan.
Cara kerja : steam yang dihasilkan boiler ini
menggunakan tipe fire tube boiler, hasil steam yang dihasilkan memiliki tekanan
dan kapasitas yang rendah
Heat
Recovery Boiler
Tipe heat recovery boiler memiliki karakteristik :
kegunaan utamanya sebagai penghasil steam dari uap panas yang tidak terpakai.
Hasilsteam ini digunakan untuk menjalankan proses industri.
Cara kerja : steam yang dihasilkan boiler ini
menggunakan tipe water tube boiler atau fire tube boiler, hasil steam yang
dihasilkan memiliki tekanan dan kapasitas yang besar.
Berdasarkan konstruksi boiler :
Package
Boiler
Tipe package boiler memiliki karakteristik : perakitan boiler dilakukan di pabrik pembuat, pengiriman langsung dalam bentuk boiler.
Site Erected Boiler
Tipe site erected boiler memiliki karakteristik :
perakitan boiler dilakukan di tempat akan berdirinya boiler tersebut,
pengiriman dilakukan per komponen.
Konstruksi Boiler di atas Kapal
Tujuan dari konstruksi Boiler ini adalah untuk menghemat
tempat ruang(space) diatas kapal saat boiler itu sendiri ditempatkan. Berikut
adalah konstruksinya :
1.
Horizontal dibuat dengan konstruksi boiler
mendatar contoh pada boiler B & W Seksi
2.
Miring dibuat dengan konstruksi miring agar muat
didalam kamar mesin contoh boiler B & W Integral
3.
Vertikal dibuat konstruksinya boiler ini berdiri
contoh pada boiler Foster Wheeler
BAGIAN-BAGIAN DARI BOILER
1. Tungku Pengapian (Furnace)
Bagian ini
merupakan tempat terjadinya pembakaran bahan bakar yang akan menjadi sumber
panas, proses penerimaan panas oleh media air dilakukan melalui pipa yang telah
dialiri air, pipa tersebut menempel pada dinding tungku pembakaran. Proses
perpindahan panas pada furnace terjadi dengan tiga cara:
· Perpindahan panas secara radiasi, dimana akan terjadi
pancaran panas dari api atau gas yang akan menempel pada dinding tube sehingga
panas tersebut akan diserap oleh fluida yang mengalir di dalamnya.
· Perpindahan panas secara konduksi, panas mengalir melalui
hantaran dari sisi pipa yang menerima panas kedalam sisi pipa yang memberi
panas pada air.
· Perpindahan panas secara konveksi. panas yang terjadi dengan
singgungan molekul-molekul air sehingga panas akan menyebar kesetiap aliran
air.
Di dalam furnace, ruang bakar terbagi atas dua bagian yaitu ruang pertama dan
ruang kedua. Pada ruang pertama, di dalamnya akan tejadi pemanasan langsung
dari sumber panas yang diterima oleh tube (pipa), sedangkan pada ruang kedua
yang terdapat pada bagian atas, panas yang diterima berasal dari udara panas
hasil pembakaran dari ruang pertama. Jadi, fungsi dari ruang pemanas kedua ini
yakni untuk menyerap panas yang terbuang dari ruang pemanasan pertama, agar
energi panas yang terbuang secara cuma-cuma tidak terlalu besar, dan untuk
mengontrol panas fluida yang telah dipanaskan pada ruang pertama agar tidak
mengalami penurunan panas secara berlebihan.
2. Steam Drum
Steam drum
berfungsi sebagai tempat penampungan air panas serta tempat terbentuknya uap.
Drum ini menampung uap jenuh (saturated steam) beserta air dengan perbandingan
antara 50% air dan 50% uap. untuk menghindari agar air tidak terbawa oleh uap,
maka dipasangi sekat-sekat, air yang memiliki suhu rendah akan turun ke bawah
dan air yang bersuhu tinggi akan naik ke atas dan kemudian menguap.
3. Superheater
Merupakan
tempat pengeringan steam, dikarenakan uap yang berasal dari steam drum masih
dalam keadaan basah sehingga belum dapat digunakan. Proses pemanasan lanjutan
menggunakan superheater pipe yang dipanaskan dengan suhu 260°C sampai 350°C.
Dengan suhu tersebut, uap akan menjadi kering dan dapat digunakan untuk
menggerakkan turbin maupun untuk keperluan peralatan lain.
4. Air Heater
Komponen ini
merupakan alat yang berfungsi untuk memanaskan udara yang digunakan untuk
menghembus/meniup bahan bakar agar dapat terbakar sempurna. Udara yang akan
dihembuskan, sebelum melewati air heater memiliki suhu yang sama dengan suhu
udara normal (suhu luar) yaitu 38°C. Namun, setelah melalui air heater, suhunya
udara tersebut akan meningkat menjadi 230°C sehingga sudah dapat digunakan
untuk menghilangkan kandungan air yang terkandung didalamnya karena uap air dapat
menganggu proses pembakaran.
5. Dust Collector (Pengumpul Abu)
Bagian ini
berfungsi untuk menangkap atau mengumpulkan abu yang berada pada aliran
pembakaran hingga debu yang terikut dalam gas buang. Keuntungan menggunakan
alat ini adalah gas hasil pembakaran yang dibuang ke udara bebas dari kandungan
debu. Alasannya tidak lain karena debu dapat mencemari udara di lingkungan
sekitar, serta bertujuan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya
kerusakan pada alat akibat adanya gesekan abu maupun pasir.
6. Pengatur Pembuangan Gas Bekas
Asap dari
ruang pembakaran dihisap oleh blower IDF (Induced Draft Fan) melalui dust
collector selanjutnya akan dibuang melalui cerobong asap. Damper pengatur gas
asap diatur terlebih dahulu sesuai kebutuhan sebelum IDF dinyalakan, karena
semakin besar damper dibuka maka akan semakin besar isapan yang akan terjadi
dari dalam tungku.
7. Safety Valve (Katup pengaman)
Alat ini
berfungsi untuk membuang uap apabila tekanan uap telah melebihi batas yang
telah ditentukan. Katup ini terdiri dari dua jenis, yaitu katup pengaman uap
basah dan katup pengaman uap kering. Safety valve ini dapat diatur sesuai
dengan aspek maksimum yang telah ditentukan. Pada uap basah biasanya diatur
pada tekanan 21 kg per cm kuadrat, sedangkan untuk katup pengaman uap kering
diatur pada tekanan 20,5 kg per cm kuadrat.
8. Gelas Penduga (Sight Glass)
Gelas penduga
dipasang pada drum bagian atas yang berfungsi untuk mengetahui ketinggian air
di dalam drum. Tujuannya adalah untuk memudahkan pengontrolan ketinggian air
dalam ketel selama boiler sedang beroperasi. Gelas penduga ini harus dicuci
secara berkala untuk menghindari terjadinya penyumbatan yang membuat level air
tidak dapat dibaca.
9. Pembuangan Air Ketel
Komponen
boiler ini berfungsi untuk membuang air dalam drum bagian atas. Pembuangan air
dilakukan bila terdapat zat-zat yang tidak dapat terlarut, contoh sederhananya
ialah munculnya busa yang dapat menganggu pengamatan terhadap gelas penduga.
Untuk mengeluarkan air dari dalam drum, digunakan blowdown valve yang terpasang
pada drum atas, katup ini bekerja bila jumlah busa sudah melewati batas yang
telah ditentukan.
Cara Pengoperasian Boiler
Standar Operasi Prosedur Boiler
1.
Pendahuluan sebelum pemanasan
Penting dilakukan pemanasan/kontrol yang seksama terhadap semua peralatan pada
boiler untuk memastikan bahwa semuanya berada dalam kondisi siap pakai sebelum
dilakukan pemanasan :
·
Periksa
dan pastikan semua valve pada boiler dalam posisi tertutup
·
Periksa
semua visual terhadap semua fan, seperti casing, bearing, v-belt, baut penahan
dan lain-lain
·
Periksa
level air pada glass penduga, cobakan gelas penduga, guna memastikan bahwa
level air sekitar setengah gelas penduga
·
Periksa
perssure gauge, berfungsi baik/tidak
·
Kontrol
air compressor, dan pastikan tekanannya lebih besar 8 barg
·
Inspeksi
ruang bakar dan pastikan bahwa dapur bersih dan fibre bar dan dinding batu
secara umum siap pakai
·
Periksa
dan pastikan blow down valve dalam posisi tertutup
·
Periksa
tangki air umpan dan isi bila di perlukan
·
Tes
alarm untuk level air tinggi dan level air rendah (level pertama dan kedua).
Ini dilakukan dengan memompakan air ke level yang tinggi kemudian buang menjadi
level pertama dan kedua, kembalikan lagi level air diboiler sekitar setengahnya
2. Pemanasan (Menaikkan Steam)
Waktu yang dibutuhkan untuk pemanasan boiler bervariasi diantara jenis/type
boiler, jika boiler di padamkan malam sebelumnya, lakukan hal seperti berikut :
·
Masukkan
fibre dan sebarkan secara merata diatas fire grate, kemudian nyalakan api
·
Hidupkan
ID Fan, FD Fan, dan secondary Fan dengan damper yang setengah tebuka
·
Jika
memiliki sitem pendingin pendukung batang ruang bakar, buka water valve atau
jalankan pompa sirkulasi jika ada
·
Panaskan
boiler secara berlahan untuk menaikkan steam ketekanan kerja, pastikan bahwa
level air di glass penduga tidak bertambah (terkontrol)
·
Lakukan
blowdown pada heater dinding samping dan pastikan bahwa level air tetap terjaga
(jangan melakukan blowdown pada header dinding samping ketika boiler
operasi)
Cat
: Ingatlah selalu bahwa slow firing yang merata akan memperpanjang umur boiler
anda dan berikan selalu waktu pemanasan yang lebih lama.
3. Menghubungkan Boiler ke pipa induk steam (Main Steam Pipe)
Saat menghubungkan boiler ke main steam pipe, perlu dibiasakan untuk melindungi
boiler, pipa-pipa dan steam turbin dari kerusakan :
·
Buka
penuh semua steam trap bypass valve pada jalur main steam pipe dan steam turbin
·
Buka
sedikit boiler main stop valve untuk meratakan pemanasan pada main steam pipa
·
Pada
steam berhembus bebas keluar dari aliran bypass velve, segera tutup bypass
velve
·
Biarkan
steam trap valve dalam posisi terbukan dan buka berlahan-lahan boiler main stop
valve sampai terbuka penuh
·
Ketika
hendak menggabungkan boiler kedua atau ketiga pada main steam pipe, pastikan
bahwa boiler tersebut berada pada tekanan yang seimbang terhadap boiler yang
sebelumnya sudah stabil
·
Bypass
valve pada main steam line dan steam turbin dibuka
·
Setelah
beberapa menit, buka berlahan-lahan boiler main stop valve dan segera tutup
bypass velve
·
Biarkan
semua steam trap velve dalam posisi terbuka
Demikianlah artikel mengenai Boiler , jika ada yang ingin dipertanyakan bisa tulis dikolom komentar. Terimakasih atas kunjungannya ke website ini www.vhisakastarr.blogspot.com.
0 comments:
Posting Komentar